Perintah Pada SQL Oracle
Perintah SQL Oracle
Perintah SQL yang disediakan oleh
Oracle cukup banyak, yang dapat dibagi dalam tiga kelompok, DDL,DML dan
DCL,sebagai berikut :
2.2.8.1 DDL
DDL kependekan dari Data Definition Language, yaitu perintah
yang digunakan untuk menyatakan/mendefinisikan sesuatu. Meliputi perintah untuk
membuat, menghapus maupun mengubah. Berikut ini daftar perintah yang termasuk
dalam DDL:
a. Membuat, mengubah dan menghapus obyek: CREATE, ALTER, DROP
b. Mengubah nama skema: RENAME
c. Menghapus semua data dalam obyek skema tanpa
menghapus struktur obyek skema: TRUNCATE
d. Melakukan analisa statistik dari suatu obyek: ANALYZE
e. Memberikan atau menghapus role dan previlege: GRANT, REVOKE
f. Mengubah nilai audio on atau off: AUDIT, NOAUDIT
g. Menambahkan komentar pada kamus database: COMMENT
Perintah DDL ini berlaku untuk semua
jenis object database, seperti tablespace, table, view, procedure, function dan
sebagainya. Namun masing-masing memiliki sedikit perbedaan pada saat menyatakan
beberapa perintah.
Berikut ini beberapa perintah DDL:
1.
Create
Create digunakan untuk membuat suatu
object database. Format untuk membuat tiap object berbeda. Beberapa contoh
format untuk membuat tabelspace, tabel, view, fungsi, prosedur, sekuen.
2.
Drop
Digunakan untuk menghapus suatu object
database tertentu. Karena hanya untuk menghapus, maka perintahnya hampir sama
semua. Format umumnya,
DROP
OBJECT NAMA_OBJECT;
3.
Alter
Alter merupakan perintah yang
digunakan untuk mengubah suatu object database. Yang perlu diperhatikan, Oracle
tidak banyak memberikan kemudahan untuk mengubah suatu object. Cukup banyak
batasan yang ada. Misalkan tidak dapat mengganti nama suatu object.
2.2.8.2 DML
DML kependekan dari Data Modification Language, yaitu
perintah yang digunakan untuk melakukan manipulasi data. Meliputi menyisipkan
data baru, mengubah data, menghapus data, membaca data.
Yang termasuk dalam DML adalah:
a. Mengambil data dari satu atau lebih
tabel atau view: SELECT
Perintah
SELECT digunakan untuk membaca atau mengambil
suatu nilai dari suatu tabel atau suatu view. Hasil dari suatu perintah select
bisa berupa baris-baris data dari tabel atau view, bisa juga merupakan kelompok
dari hasil (grup). Format umum dari perintah select adalah: SELECT KOLOM,
FUNGSI(KOLOM), SEKUEN, ... FROM NAMATABEL
(atau NAMAVIEW) [WHERE KRITERIA] [ORDER BY KOLOM [DESC]] [GROUP BY KOLOM]dimana, KOLOM,
FUNGSI(KOLOM),SEKUEN,...adalah
daftar dari kolom data atau hasil fungsi atau dari sekuen yang akan
ditampilkan. Jika ingin menampilkan semua yang ada, gunakan tanda asterik.ORDER BY KOLOM (bisa ditulis atau tidak) adalah menyatakan apakah data hasil yang
ditampilkan akan diurutkan mememuni kriteria tertentu. DESC
disertakan jika urutannya ke bawah (besar ke kecil).
b. Menambahkan baris baru ke dalam tabel
atau view: INSERT
Perintah insert digunakan untuk
memasukkan satu atau sejumlah baris ke dalam tabel. Data yang dimasukkan dapat
terdiri dari semua kolom yang ada dalam tabel atau hanya beberapa saja, bahkan
mungkin hanya satu kolom yang diisi. Format umum dari perintah insert adalah,
Jika susunan kolom tidak sesuai dengan susunan kolom pada tabel atau jumlah
kolom lebih sedikit dibandingkan jumlah kolom dalam tabel, digunakan perintah, INSERT INTO NAMA_TABLE (KOLOM1, KOLOM2, KOLOM3, …, KOLOMn) VALUES (DATA1, DATA2, DATA3, …, DATAn).
Jika pengisian ke dalam tabel ingin
didapatkan dari hasil query perintah select, maka dapat digunakan perintah
sebagai berikut, INSERT INTO
NAMA_TABLE SELECT KOLOM1, KOLOM2, …, KOLOMn FROM NAMA_TABLE_SUMBER WHERE
KRITERIA Pada bentuk ini,
segala jenis perintah select dapat digunakan, asalkan nama kolom yang
dihasilkan sama dengan nama kolom dalam tabel yang akan diisi. Susunan atau
jumlahnya tidak perlu sama, yang penting namanya harus sama. Dengan cara ini,
dapat memasukkan lebih dari satu baris data sekaligus sesuai dengan hasil query
select-nya.
Perlu diperhatikan, setiap data yang
memiliki jenis CHAR, VARCHAR,
DATE, dan lainnya yang
tidak bernilai bilangan, harus ditutup dengan tanda petik tunggal (tanda
kutip). Kecuali jika data tersebut berupa angka, meskipun kolomnya berjenis,
misalkan VARCHAR, dapat langsung diisi dengan tanpa
tanda petik. Oracle akan otomatis melakukan konversi ke jenis bilangan yang
sesuai. Termasuk jika kolomnya berjenis NUMBER, diberikan data angka yang diapit
tanda petik tunggal, Oracle langsung mengenalinya sebagai bilangan biasa (akan
melakukan konversi seperlunya)
c. Mengubah isi data dari suatu baris
pada tabel atau view: UPDATE
d. Menghapus suatu baris dari tabel
atau view: DELETE
e. Melihat rencana pelaksanaan
perintah SQL: EXPLAIN PLAN
f. Mengunci suatu tabel atau view, membatasi sementara
akses dari user lain: LOCK TABLE.
Delete
Perintah delete digunakan untuk
menghapus isi dari tabel, satu baris, beberapa baris atau semua isi tabel,
sesuai dengan yang diinginkan. Perintah ini tidak menghapus, dalam arti
menghilangkan tabel, tetapi hanya menghapus isi tabel, sedangkan tabelnya
sendiri masih ada. Untuk menghilangkan tabelnya sendiri, digunakan perintah
DROP. Format umum untuk menghapus tabel adalah sebagai berikut:
DELETE FROM NAMA_TABLE WHERE KRITERIA;
Update
Perintah update digunakan untuk
mengubah isi dari suatu tabel. Satu baris, beberapa baris atau semua isi tabel,
sesuai dengan kriteria yang diberikan. Perintah ini dapat mengubah hanya satu
kolom, beberapa kolom atau semua kolom dari tabel dan urutannya tidak perlu
sesuai dengan urutan kolom dalam tabel. Ini karena setiap kolom harus
disebutkan namanya satu per satu. Format umum untuk mengubah isi tabel adalah
sebagai berikut :
UPDATE NAMA_TABEL SET KOLOM1=DATA1, KOLOM2=DATA2, …,
KOLOMn=DATAn WHERE KRITERIA;
2.2.8.3 DCL
DCL kependekan dari Data Control
Language, yaitu perintah SQL untuk keperluan pengendalian database.
Ada cukup banyak perintah dalam
kategori ini. Di sini hanya diberikan dua contoh yang banyak digunakan, yaitu:
1.
Commit
Secara default, Oracle menyediakan
fasilitas untuk menampung hasil dari perintah-perintah yang masuk, dimana
hasil-hasil tersebut tidak langsung berakibat pada suatu object database.
Misalkan perintah untuk menyisipkan suatu data ke tabel, maka data yang
disisipkan tersebut tidak benar-benar masuk ke tabel yang dikehendaki. Ini
bertujuan agar dapat dilakukan pembatalan perintah sebelumnya yang sudah
dilakukan. Misalkan dalam kasus tadi, membatalkan data yang sudah disisipkan. Jika
ingin hasil dari perintah SQL yang telah dilakukan benar-benar berakibat pada
object yang dimaksud, dapat diketikkan perintah commit. Artinya
perintah-perintah yang telah dilakukan sebelumnya benar-benar dilaksanakan pada
object yang dimaksud.
2.
Rollback
Rollback
digunakan untuk menghapus kembali perintah-perintah SQL yang sebelumnya telah
dilakukan, sebelum perintah commit dilakukan. Jika setelah menjalankan suatu
perintah tertentu, kemudian diberikan perintah commit, perintah setelah commit
tersebut tidak dapat dibatalkan kembali.Mekanisme rollback ini sangat membantu
dalam transaksi-transaksi yang cukup rumit yang memerlukan berbagai konfirmasi
untuk melakukan. Jika suatu transaksi sudah terlanjur dilakukan, dengan
perintah batal (rollback), transaksi tersebut dapat dibatalkan kembali. Namun
demikian, dalam kasus tertentu, cara ini menyebabkan operasi database menjadi
sedikit lebih lama, terutama jika dilakukan pada data yang besar dan dilakukan
secara berulang-ulang dalam jumlah yang besar.
Biasanya dalam aplikasi-aplikasi
tertentu, mekanisme rollback ini
ditiadakan. Yaitu dengan memasang atau mengatur sebagai auto commit, artinya
setiap perintah yang masuk langsung di-commit. Mekanisme ini dapat juga
ditiadakan dengan mengatur pada tablespace-nya agar tidak dapat di-rollback.
Komentar
Posting Komentar